Sudahkah anda bosan dengan segala permasalahan yang ada di Indonesia tercinta ini. Mungkin kita bertanya-tanya, kenapa masalah ini bermunculan silih berganti, dan tak kunjung usai. Adakah solusinya? Adakah usaha untuk merubah nasib bangsa ini?
Reformasi tahun 1998 adalah usaha untuk berubah menjadi lebih baik. Namun, hingga kini arah perubahan itu tidak tahu entah kemana.
Ditengah kemarahan saya menuntut perubahan pada negeri ini, tersadarkan diri ini. Ada cara yang tepat untuk merubah negeri ini menjadi lebih baik, lebih damai, lebih nyaman, lebih aman, dan lebih dari yang diinginkan kita semua.
Ini puisi yang terukir di batu makam di Westminster Abbey, Inggris yang membuat saya mengerti dimanakah perubahan itu harus dimulai.
“Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal,
aku bermimpi ingin mengubah dunia.
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku,
kudapati bahwa dunia tidak kunjung berubah.
Maka cita-cita itu pun agak kupersempit,
lalu kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku.
Namun nampaknya, hasrat itu pun tiada hasilnya.
Ketika usiaku semakin senja,
dengan semangatku yang masih tersisa,
kuputuskan untuk mengubah keluargaku,
Orang-orang yang paling dekat denganku.
Tetapi celakanya,
Mereka pun tidak mau diubah!
Dan kini,
sementara aku berbaring saat ajal menjelang,
tiba-tiba kusadari:
” Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah diriku,
Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan,
Mungkin aku bisa mengubah keluargaku.
Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka,
bisa jadi aku pun mampu memperbaiki negeriku;
Kemudian siapa tahu,
Aku bahkan bisa mengubah dunia!”
Jadi, mari menjadi agen perubahan. Menuju Indonesia Raya yang Gemah Ripah Loh Jinawi Toto Tentrem Kerto Raharjo.
Untuk anakku Daffadin Nabil Saputro (2 Tahun 4 Bulan), mari kita bangun negeri ini didalam perilaku kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar