Kamis, 20 November 2008

RAHASIA TAS SOUVENIR


Manzerian! Nih, saya akan bercerita sedikit tentang kesempatan. “Kesempatan apaan? Oh, kartu yang biasa dipakai main monopoli itu”. Hehe... Bukan kesempatan itu, yang saya maksud adalah suatu keadaan dimana kita harus memutuskan sesuatu hal yang berkaitan dengan diri kita (menurut gua sih :-P). Kalau dalam flowchart simbol tuh biasanya yang gambar wajik alias diamond tuh.

Waktu itu, ada seminar ketenagakerjaan dan wawancara kerja yang diselenggarakan oleh kampus. Kegiatan rutin kampus, yang diadakan akhir tahun ajaran untuk para calon pemburu kerja baru.

Ceritanya nih, disalah satu materi yang terjadwal. Ada salah satu pembicara yang menyampaikan pesannya dengan cara penyampaian yang manjur. Diakhir materi pembicara tersebut mengambil sebungkus tas kertas berisi souvenir. Nah, beliau langsung menawarkan
kepada para penonton yang ada.

“Siapa yang mau souvenir ini harap maju kedepan.”

Siapa yang nggak mau souvenir gratis tersebut. Semua pasti ingin mendapatkannya, apalagi gratis.

“Ah, bener gratis nih? Apa dikibulin ntar. Ntar dah maju, eh dikerjain deh.” Dalam hati banyak yang bimbang antara maju dan nggak. Seribu peserta nggak ada yang angkat tangan. Semua dia kebingungan, diam ngiler atau maju muka beton.

“Siapa yang mau souvenir ini, angkat tangan.” Ujar pembicara lagi. Tetap tak bergeming para peserta, seakan-akan ditawarkan sekop untuk penggalian kubur sendiri.

Hingga tawaran ketiga, hanya ada satu peserta yang berani mengangkat tangan. Akhirnya, peserta itupun diminta maju. Sesampainya didepan, pembicara tersebut menanyakan namanya dan langsung memberikan souvenir tersebut dan meminta peserta tersebut untuk kembali ketempat duduknya.

Sang pembicara pun tidak berkomentar apa-apa. Dan mengambil souvenir lagi dan bertanya kembali kepada peserta yang hadir.

“Siapa yang mau souvenir ini, harap maju kedepan,” peserta terdiam sejenak. Sesaat kemudian, ada tiga peserta yang maju kedepan diikuti dua peserta lagi. Akhirnya, yang lebih dulu sampai didepanlah orang yang mendapatkan souvenir itu.

Dan akhirnya pembicara mengambil souvenir terakhirnya dan menawarkan ke peserta.

“Ini souvenir terakhir saya, siapa yang menginginkannya maju kedepan.”

Tanpa dikomando, sekitar dua puluhan peserta menyerbu satu souvenir itu. Dan alhasil, hanya satu yang membawa souvenir yang telah diperebutkan. Kondisinya pun sudah tidak rapi lagi.

Kemudian pembicara tersebut berbicara. “Apa yang pelajaran kalian dapat dari kejadian tadi?” tanyanya ke peserta.

“KESEMPATAN!”, ujar pembicara. “Kesempatan tidak datang dua kali. Sekalipun ia datang dua kali maka bentuknya atau keadaannya akan berbeda.” Lanjut pembicara.
Ketika kesempatan pertama datang, para peserta menebak-nebak akan resiko dan berpikiran berbagai kemungkinan negatif yang mungkin dia terima apabila dia mengambil kesempatan pertama tersebut. Dan hanya ada satu peserta, yang memberanikan diri mengambil resiko tersebut dan membunuh segala pikiran negatifnya berjalan santai kedepan dan dengan mudahnya menerima souvenir itu.

Namun ketika kesempatan kedua datang, maka berubahlah keadaan tadi. Sekarang ada lima peserta yang berdiri dan ketika melihat satu sama lain saling berdiri. Beberapa perserta itu langsung bergegas maju kedepan dan hanya yang tercepat yang membawa pulang souvenir tersebut.

Dan dikesempatan ketiga, berbondong-bondong peserta memperebutkan souvenir itu. Dan pemenangnya pun harus bersusah payah untuk merebut tas souvenir dari puluhan tangan yang berebut. Kondisi tas itu pun sudah tidak rapi karena ditarik dari satu tangan ke tangan yang lain.
Pergunakanlah kesempatan yang ada sebaik-baiknya sebelum kesempatan itu pergi dan banyak orang yang memperebutkannya. Makna lain yang manzerian serap boleh dibagi. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

DIY : Rak Diecast 1:64

Sudah lama saya tidak mengisi blog ini,... baru ada bahan berbagi cerita dan karya... Kali ini saya akan menceritakan Rak Diecast 1:64 kary...